Monday, March 26, 2007

"Self Confidence"

Kata "Self Confidence" sangat bermakna dan sensitif buat saya. Mengapa? karena saya termasuk orang yang kadar rasa percaya dirinya sangat rendah. Akibatnya ? Saya merasa tidak maksimal dalam mengembangkan seluruh potensi diri saya dan cukup menghambat saya baik pada saat saya masih menempuh studi maupun dalam berkarier bahkan dalam bersosialisasi. Sepertinya sikap percaya diri saya malah menyimpang menjadi sikap egosentris dan "Self of Laziness" atau "The I cannot attitude" karena adanya perasaan "kurang" yang teramat berlebihan sehingga tidak mempunyai kemampuan potensial yang cukup untuk diolah menjadi keunggulan guna mengalahkan tantangan atau meraih apa yang benar-benar diinginkan. Dan diusia saya yang semakin merayap ini , bukan suatu hal yang mudah untuk mengubah dan memperbaiki sikap percaya diri yang rendah ini. Padahal lingkungan sangat berperan dalam pembentukan sikap percaya diri yang positif, tentu saja saya agak mengkhawatirkan perkembangan anak-anak saya dengan kelemahan yang saya miliki ini. Tidak bisa dihindarkan bahwa sikap over protective dan terlalu banyak melarang tanpa alasan yang jelas juga semakin menambah parah - sikap percaya diri yang positive, dimana disatu sisi yang lain saya ingin anak-anak saya memahami adanya aturan dan norma.

Pada saat awal Alya bermain di PG Rumah Kita sekitar 8 bulan yang lalu, terus terang yang saya khawatirkan adalah sikap percaya diri dan sikap mempertahanan diri, meskipun secara sosialisasi tidak ada masalah sama sekali, bahkan menurut Ibu Principle - sosialisasi Alya excellent. 3 Bulan kemudian kami mendapat perkembangan laporan Alya. Secara umum - perkembangan kognitif, bahasa, sosial emotional, motorik kasar & halus rata rata sudah cukup baik dan bahkan sudah banyak yang memuaskan. Tetapi saya agak terkejut dengan catatan khusus dari Ibu Principle ( Ibu Tisna -yang sudah membidani PG Rumah Kita).
Bunyinya sbb :
"Alya yang periang dan energik tidak mengalami hambatan dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman2 barunya. Begitupula dengan bersosialisasi-rasa percaya dirinya yang besar memudahkan ia untuk dapat berteman dengan siapa saja dan bahkan ia menjadi leader bagi teman-temannya. Dalam mengikuti kegiatan rutin di sekolah seperti berbaris, berdoa, slam dll , Alya dapat mengikuti dengan tertib. Selain itu Alya juga sangat antusias terhadap materi-materi yang disampaikan dikelas dan selalu ingin mengerjakan sendiri. Good Girl ! Tambah Pintar ya".
Dalam kesempatan konseling, Ibu Tisna selaku principle di PG Rumah kita, beliau sempet bercerita banyak mengenai aktifitas Alya dan membuat saya lega dan diyakinkan pula bahwa rasa percaya diri Alya yang besar lebih bersifat percaya diri yang positive bukan percaya diri yang menyimpang (egosentris). Memang sifat itu juga ada dalam diri Alya , tetapi masih sangat wajar untuk anak usia 3,5 th.

Kemudian pada saat observasi di TK Al Azhar , sekali lagi saya dikejutkan dengan hasil yang disampaikan pihak sekolah mengenai hasil observasi . Kesimpulan mereka didahului dengan kata " Alya mempunyai rasa percaya diri dan inisiatif yang besar dan tanpa bimbingan siapapun Alya berinisiatif untuk bersosialisasi dan melakukan banyak hal, disamping kemampuan disemua aspek sudah sukup bagus.......bla..bla.bla......, dan Alya bisa diterima di TK ini ". Alhamdulillah, berangsur-angsur kekhawatiran saya mulai sirna.

Ditambah lagi analisa dari " Sahabat sekaligus Guru tempat saya banyak bertanya, yang dengan lugas mengungkapkan opininya sehingga bisa diterima nalar saya" yang dalam postingan saya yang lalu beliau menganalisa bahwa Alya cukup mempunyai rasa percaya diri dan empati yang bagus. Betul sekali yang dikatakan sahabat saya , saya tersadar bukan hanya rasa percaya diri yang tinggi yang harus dimiliki oleh anak-anak, rasa percaya diri juga harus ada remnya, harus ada batasannya. Apa batasannya ? Empati...tepat Auntie...saya setuju sekali. Tanpa ada empati, anak saya hanya akan menjadi manusia yang sombong dan pongah dan justru menggunakan potensi nya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.

Dan minggu kemaren kami menerima laporan perkembangan Alya yang ke II yang mengatakan bahwa
" Alya tipe anak yang periang dan bernai karena rasa percaya diri yang kuat. Ia ingin selalu tampil disetiap kesempatan seperti dalam hal bernyanyi dan menceritakan suatu hal yang dialaminya. Pada kemampuan motorik halus hasil kerjanya nampak lebih rapi dan "Colorful" dalam mewarnai. Begitu pula dengan kemampuan kognitifnya Alya mudah menyerap informasi yang disampikan dalam kegiatan disekolah, maka tak heran ia mudah mengingat huruf, angka dan beberapa kata dlam bahasa Inggris. Dalam mengikuti kegiatan rutin( membuka, memakai sepatu, berdoa, dan "greeting")dilakukannya dengan baik. Congratulation Alya"

Sekali lagi hal yang membuat saya yakin bahwa ketakutan tentang rasa percaya diri Alya sedikit demi sedikit mulai terkikis. Dan saya lega sekali, meskipun saya sebagai mama, pendidik sekaligus sahabat buat Alya memiliki kelemahan yang tidak patut diteladani tetapi sekuat tenaga saya berusaha mencari cara terbaik untuk mendidik Alya.
Disamping lingkungan sekitar yang juga banyak menempa mental Alya seperti lingkungan sekolah yang sangat kondusif dalam menstimulasi rasa percaya diri Alya (dengan tenaga pendidik yang sangat kompeten, ceria, sabar dan sangat dekat dengan seluruh anak didiknya)- Bravo PG Rumah Kita. Kemudian juga lingkungan dirumah termasuk pengasuh Alya , sahabat-sahabat Alya (Bela, Firly &Rayi), Om Davit & Tante Hesti dan juga Papa Wung-Wung dengan kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa selalu bisa "membalancing" atas kedisiplinan yang selama ini saya terapkan untuk mendidik Alya. Dan yang tak kalah besarnya adalah , auntie yang banyak memberi masukan kepada saya sehingga wawasan saya semakin terbuka dan rela meluangkan waktu dan pikiran dalam membagi ilmunya dalam hal bagaimana mendidik anak baik dari segi ilmu agama dan ilmu dunia. Thanks Auntie. Mudah mudahan Allah SWT membalas kebaikan Auntie.

Saat ini yang menjadi harapan saya sebagai orang tua adalah diberi kekuatan dan umur panjang untuk mendidik dan mengarahkan kekuatan dan potensi yang ada di Alya menjadi suatu yang berguna bagi agama, keluarga, dan juga bangsa dan negara. Mudah-mudahan di usianya yang mendekati 4 tahun, Alya semakin memiliki kepribadian dan empati yang kuat dan akhlak yang baik. Amin.

6 comments:

Anonymous said...

smoga jeng; rasa percaya diri dimulai dari kesadaran untuk tampil apa adanya, jadi diri sendiri; bukan diri yg kita ingin orang lain pikirkan. salam.

Lita Uditomo said...

amiin...semoga harapannya dikabulkan..

rasa 'aman' dari lingkungannya mmg bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak...

salut buat mama luky atas usahanya memberikan yg terbaik utk Alya..;)

angin-berbisik said...

mbak, saya juga heran, saya tuh orangnya ga pede...sedangkan baby kebalikan dr saya....waktu saya masih seusia baby, saya pemalu banget....:)

Anonymous said...

peluk cium dari jauh:)

ketika ibu punya karir tinggi menjulang, plus penghargaan disana sini,...tapiii...waktu si ibu disodorin penghargaan yang ini, ternyata kalah semua penghargaan ala dunia deh:))

congrats ya mom!

setidaknya, penghargaan yang ini, tabungan yg tidak akan habis-2nya ketika kita udah ga ada:)

kangen:)

-rien-

sikea said...

malah saya yang minder baca tulisan-tulisannya... bagus2 dan berguna ;)

Anonymous said...

@Mas Aroengbinang :
Setuju mas, dan itu kadang tidak mudah buat setiap orang.

@Mbak Lita :
Tks mbak Lita atas doa & masukannya. Justru saya banyak mendapat masukan dari membaca pengalaman temen-temen blogger lainnya, salah satunya mbak Lita tentunya.

@Tia :
Ah masa? Tia terlihat percaya diri sekali kok. but anyway..alhamdulillah anak-anak bisa mendapatkan yang lebih baik dibanding orangtuanya ya Tia.

@Rien :
Sahabatku , tks atas dukungannya secara moral selama ini. You're one of my best friend that I've ever had. Terimakasih atas ilmu yang telah engkau tularkan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Rien. Amien.

@Kea Mom :
Wah mommy Kea gak boleh gitu, semua tulisan itu selalu ada manfaatnya loh. Tulisan saya ini saya tulis berdasarkan penglaman saya, mohon maaf kalau ada yang tdk berkenan saya bersedia dikoreksi. Tks ya .