Thursday, May 28, 2009

Alya Menjelang SD


Foto diatas adalah foto sewaktu Alya mendaftar ke TK Al-Azhar 2 tahun yang lalu



Nah ini dia penampakan gadis kecil itu 2 tahun kemudian, menjelang masuk SD. Gimana dah tampak lebih mature kan?,


Rambutnya dah kepanjangan, tp gak mau kl dipotong disalon. Maunya diguntingin sendiri, beberapa saat yang lalu Alya kembali memotong rambut disamping kanan dan kirinya sendiri. Again...yah..ini sudah ke - 3 kalinya. Memotong rambutnya sendiri. Sudah rajin pake roll rambut....eh ini sih ikut-ikutan tantenya yang pesolek.

Juara II Lomba Gambar

Gambar Alya - Kategory TK

Dari kecil alya suka corat coret di dinding, tetapi memang saya tidak secara khusus mempupuk bakat gambarnya. Tidak ikut kurus gambar seperti di Global Art dan semacamnya. Karena Alya suka mengeluh capek. Ketauan kan kalo ni anak gak minat minat amat untuk menggambar. Cuma diwaktu luang , sering banget menggambar sesuatu.






Saya pun termasuk jarang mengikutkan Alya lomba gambar. Sampai saat ini baru 2 kali tepatnya. Sekali waktu Lomba gambar di Hypermart tempo hari dan gak menang. Yang kedua ikut lomba gambar di Dupont, temanya tentang Safety dan pesertanya khusus anak karyawan Dupont. Dan Alya mendapat Juara II Tingkat TK.

Sewaktu diumumkan pemenangnya, saya langsung telp Alya
"Al...gambar kamu kemaren menang tuh, selamat ya...alya hebat deh", kata saya
"Juara berapa mam?" sahut alya datar
II loh......ini hadiahnya gede deh, nanti alya yang buka ya?" sahut saya dg antusias dan berharap alya akan berteriak kegirangan.
"Juara I nya siapa mam?" tanya Alya lagi
"Anaknya temen mama juga , namanya Timothy......"

Waduh Al....mama yang semangat kok kamu melempem begitu tau juara II..hhahahahaa. Maunya juara I ya? makanya rajin berlatih ya sayang ya.

Monday, May 25, 2009

Asha si plagiator

Itulah keuntungan anak ke-2, tinggal niru kakaknya. Saya ingat sekali, sewaktu Alya umur 1 - 20 bulan hati saya kebat kebit, karena kosa kata alya menurut saya kurang. Hampir saja saya periksakan ke klinik tumbuh kembang anak. Baru pada saat menjelang usianya 2 th, alya lancar ngomong dengan sendirinya....dalam bentuk kalimat lengkap.
Kebalikan dg Asha, belum genap setahun pun sudah banyak kosa katanya. Apalagi saat ini, setelah lancar berjalan, Asha terlihat getol sekali berbicara. Asha rajin meniru omongan orang.
Cheryl anak tetangga saya suka berteriak "papi, mami" saat memanggil bapak ibunya. Tak lupa Asha juga memanggil " papi" saat bapaknya cheryl sedang ada didepan pagar rumahnya.....hehehhehe.
Bahkan sekarang pun sudah mengerti pembicaraan, bukan perintah lagi.
"Al..mama mau kepasar, alya mau dibeliin buah apa?
" Jambu mam...." sahut Alya
"Mau pisang juga gak? pisang tanduk buat dikolak? " , tanya saya lagi
" Oh iya mau deh...buat pisang goreng aja mam", jawab Alya
"Kalo Asha mau apa? mau pisang juga gak? tanya saya iseng ....dan gak berharap Asha mengerti harus menjawab apa?
"Jewuuuuuk" hah ..kontan saya kaget, diluar dugaan saya kl asha akan ngerti bahwa topic pembicaraan saya adalah tentang buah buahan .
Saat ini Asha sedang menjadi plagiator ulung, kosa katanya yang sangat banyak, semua kata kata yang kita keluarkan langsung ditiru oleh Asha. Semua gerak gerik kakaknya ditiru oleh Asha.
Iya secara jaman Alya dulu setiap hari saya tinggal kerja dari pagi sampai malam, Alya hanya berdua saja sama pengasuhnya, bapaknya saat alya usia 1 - 2 tahun bertugas di Medan. Sedangkan Asha lebih beruntung selain Alya sebagai role modelnya Asha, ada bapak ibunya, ada mbak nah, ada mbak dasri (adek mbak nah) , ada mbak PRT, ada teh mimi koki masak, adak mang ni - tukang ojek yang antar jemput catering.
Psstttt yang lebih lucu lagi tiap ada ibu ibu yang lewat, asha suka menyapa, " Buuuuuuuuu". Ha..ha..haha. asha..you're so sweet.

How About Three???



Having for the first child is very excited, but having two children is amazing.

How about three?? Just wait and see..




Jangan berfikir ngeres dulu. Tidak eh tepatnya belum hamil lagi kok. Tp suer....dulu pas pertama kali punya alya....rasanya luar biasa senengnya. Maklum. Pengalaman pertama, setiap detik perkembangannya serba menakjubkan...... Saya pikir rasa takjubnya agak berkurang setelah punya anak kedua. Eh dugaan saya salah. Justru lebih seru lagi ternyata. Apalagi mendapatkan 2 tipe kepribadian yang berbeda dengan masing masing keunikannya.


Lihat saja Alya yang girly dan fotogenic yang mewarisi sebagian besar, 95 persen mewakili gen bapaknya versus Asha yang tomboy, 95 persen mewarisi gen saya, bahkan model/torso tubuhnya yang gempal itu niru saya.hahahhahaah.

Dari segi fisik Alya lebih feminin, paras wajahnya manis en torso tubuhnya cenderung langsing langsing mengikuti garis keturunan bapaknya, ah ya..bersuara kecil. Berbeda sekali dengan Asha, berwajah bulat, berparas tengil abis...dan badannya cenderung lebar dan bersuara besar dan agak ngebassss. Nah ini niru saya, jadi asha harus rajin diet ni kayaknya.

Dari segi emosional, Alya cenderung lebih matang, lebih dewasa dlm menyikapi sesuatu, lebih pemaaf bahkan saya sejak kecil belum pernah sekalipun melihat Alya tantrum . Dan Alya cenderung lebih hati hati dalam bersikap melakukan sesuatu. Kebalikan dg Asha si ceriwis yang lebih expressive dan meledak ledak. Tantrum dari umur setahun...wakkkkakakkaka. Dan lebih berani ambil resiko alias nekat.

Dua-duanya punya selera humor yang bagus, ini mewarisi bakat bapaknya untuk melucu. Dan dua-duanya mempunyai tempat yang spesial dihati saya. Dan dua-duanya membuat hati saya penuh dg pelangi.

Sewaktu hamil Alya saya agak ketakutan tidak bisa bersikap adil terhadap mereka, saya takut alya merasa tersingkir dari Adeknya. Dan saya bertekad untuk selalu adil terhadap mereka.


Ternyata harapan tinggal harapan, gak mudah emang untuk bersikap adil. 3 Bulan pertama asha lahir didunia...tanpa saya sadari, Alya merasa saya lebih menyayangi Asha.

"Mama gak sayang sama aku, aku diomelin terus, kalau asha di peluk-peluk dan dicium cium terus", deg saya kaget banget. Saking saya pengen melindungi bayi mungil asha...saya jadi agak protektif dan sedikit menelantarkan Alya.

Lama - lama pas Asha dah keliatan besar dan keliatan kalau asha lebih tough dan tahan banting, baik dari fisik maupun dari keberanian. Keadaan jadi kebalikan. Saya cenderung lebih memperhatikan Alya. Alya badannya agak anget dikit, saya panik habis dan bisa menelpon kerumah sampai puluhan kali untuk memonitor Alya. Sedangkan Asha demam, saya cukup bilang sama mbak Nah, untuk sering sering kasih minum dan monitor panasnya..hhahaha.

Tapi saya jamin, cinta saya buat alya 100% dan cinta saya buat asha jg 100%. Dan insyaallah saya akan terus mencoba untuk bersikpa adil seadil-adilnya, tidak boleh berat sebelah , sekecil apapun. Gak enak rasanya apabila kita sebagai anak merasa lebih tidak dicintai oleh orang tuanya dibandingkan dengan saudara kandungnya yang lain. Insyaallah.
Tapi satu hal yang tidak bisa saya pungkiri.....punya 2 anak jauh lebih colorfull dibanding dg satu. Seru abisssssss. Nah bagaimana dg 3 anak ya????