Wednesday, March 7, 2007

Terimakasih Mbak Nah



Sejak kemaren, Mbak Nah resmi tidak mengasuh Alya lagi. Mbak Nah akan pulang kekampungnya di brebes untuk mengasuh putri tercintanya yang cantik dan selalu riang - Neli yang sebatangkara dan hanya diasuh oleh Kakek dan Neneknya dikampung. Buat kami sekeluarga dan tentunya Alya, ini adalah perpisahan yang berat, mengingat Mbak Nah ini sudah bekerja ditempat kami sejak Alya berumur 16 bulan hingga sekarang Alya hampir berumur 4 tahun. Tentunya dengan alasan tersebut, kami tidak bisa menahan Mbak Nah untuk terus tinggal ditempat kami.


Mbak Nah adalah sosok pengasuh yang sabar, jujur, tulus dan tanpa pamrih. Hampir 3 tahun, dengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa Alya mendidik putri kami tercinta, bukan hanya mengasuh Alya tapi selama ini tanpa pamrih mbak Nah mendidik Alya. Mbak Nah sudah menganggap Alya adalah putrinya kandungnya sendiri, menggantikan kerinduannya akan putri kandungnya yang berumur hampir 6 tahun yang tidak mampu mendengar maupun bicara. Mbak Nah begitu mencintai Alya seperti Alya menyayangi MBak Nah. Dengan senang hati Mbak Nah akan menimang dan menggendong Alya pada saat Alya ngambek baru bangun tidur atau disaat sakit. Dengan setia mbak Nah menggantikan mama selama mama dikantor untuk menjaga Alya pada saat Alya sakit bahkan mesti opname dirumah sakit beberapa bulan yang lalu.
Dengan kesabaran yang luar biasa mbak Nah akan membujuk Alya pada saat Alya ngambek atau kecapean sepulang sekolah. Dengan tulus mbak Nah akan mendekap Alya dipelukannya pada saat Alya mendapat teguran yang keras dari mama. Dan dengan kesabaran yang tiada batas mbak Nah akan menyuapi Alya makan dengan sabar dan sehingga sekarang Alya mampu makan dengan baik dan mau makan-makanan yang sehat dan bergizi seperti sayur, ikan, daging dan Ayam dengan mudah dibanding masa kecil Alya yang menolak seluruh jenis makanan padat. Bahkan dengan susah payah mbak Nah ikutan belajar nyalain komputer , karena Alya sedang demen-demennya main Edu Game - Bobby Bola . Selain itu setia Mbak Nah menunggui didepan teras Mbak Bela atau Ai disaat Alya melakukan kunjungan kenegaraan ke rumah Mbak Bela atau di rumah Ai (sohib-sohib Alya dirumah) dan membujuk dengan sabar disaat Alya enggan diajak pulang. Dan juga Nah rela beresin rumah setelah sohib-sohib alya melakukan kunjuangn balasan ke rumah. Bahkan ibunya Bela-firly dan Ai mempercayakan mereka ditangan mbak Nah.


Perannya luar biasa besar besar selama Alya melewati Golden Age , mulai dari mengajari Alya berbicara, toilet training (Alya udah gak pernah ngompol lagi sejak usia 2 th), mengembangkan seluruh aspek multiple intelegence dari Alya, baik mengajari Alya menyanyi baik lagu berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, bersosialisasi, mengenalkan kata-kata dan juga bahasa inggris dan sunda selain bahasa Indonesia (meskipun dengan susah payah), mengajari Alya untuk sholat, menemani mengaji-iqra dimasjid dekat rumah dan melatihnya dirumah dan menghafal surat Al Fatehah dan doa-doa pendek (sejak Alya berusia 2 th), membantu Alya melepaskan ketergantungan dari minum susu melalui dot dan menggantinya menjadi gelas sejak usia 2 th, mengajari Alya akan kesabaran dan kehalusan budi tutur kata dan banyak lagi yang tidak bisa mama sebutkan satu persatu. Sehingga Alya tumbuh menjadi anak yang pintar, baik, sholehah dan mempunyai empati yang tinggi terhadap orang-orang disekelilingnya.


Terimakasih mbak Nah, kami sekeluarga belum mampu membalas seluruh kebaikan mbak Nah selama ikut dengan keluarga kami. Tentu saja kami sangat merasa kehilangan mbak Nah meskipun saat ini kami sudah menganggap Mbak Nah sebagai bagian dari keluarga kami dan kita masih bisa bersilaturahmi kapan saja , tetap saja kita tidak bisa bertemu setiap saat. Kami sekeluarga hanya bisa mendoakan mudah -mudahan Allah SWT yang akan membalas seluruh amal kebaikan mbak Nah. Mudah-mudahan Mbak Nah & Neli selalu dilimpahkan kebahagiaan, kesehatan dan juga rizki yang halal. Maafkan mama , karena mama belum bisa membantu kesembuhan Neli secara maksimal , Insyaallah dikemudian hari mama diberi kesempatan dan rizki untuk meneruskan pengobatan yang lebih baik untuk Neli . Amin.


Pintu rumah kami akan selalu terbuka lebar untuk kedatangan Mbak Nah & juga Neli, kapanpun mbak Nah kangen dengan Alya , mbak Nah boleh telpon Alya kapanpun ataupun maen kerumah kami. Dan apabila suatu saat nanti mbak Nah & Neli memutuskan untuk tinggal bersama kami, rumah mungil kami akan siap menampung dan kami akan menyambut dengan senang hati.


Kami sengaja merahasiakan ini sampai saat Mbak Nah akan pulang kampung supaya Alya tidak menolak adaptasi dengan mbak barunya - Mbak Mira. Isak tangis Mbak Nah dan Mama belum mampu dipahami Alya akan perpisahan ini, dia masih menganggap bahwa mbak Nah pulang kampung dan akan kembali kerumah kami lagi. Setengah mati kami menjelaskan bahwa mulai hari ini Mbak Nah tidak akan tinggal dirumah kita lagi dan Alya mulai sekarang tdk diasuh oleh mbak Nah lagi , karena akan menemani Neli dikampung dan tidak akan ketemu Alya dalam jangka waktu yang lama. Alya mengangguk tanda setuju dan mengajak mbak Nah menemani tidur siangnya, Mbak Nah semakin tidak mampu membendung derasnya air mata tanda cintanya kepada Alya, Mbak Nah menangis mengguguk mengingat sebentar lagi tidak bisa memeluk , menimang dan mencium alya setiap hari.
Ini adalah sepenggal percakapan antara Mama, Alya dengan mbak Nahnya tercinta :

Mama : (sambil memandangi mata Alya yang bening) Alya sayang, mulai hari ini Mbak Nah tidak tinggal dirumah Alya lagi dan juga tidak mengasuh Alya lagi, karena mbak Nah akan pulangkampung.

Alya : Tapi nanti kesini lagi kan mbak??

MBak Nah : (dengan sambil bercucuran air mata) Mbak Nah mau pulang kampung dulu , mau nemenin Neli dikampung dulu ya Yak....jadi mbak kesininya masih lama, ntar kalo Alya udah besar...

Alya : Yang cepet aja pulang kampungnya mbak....(memandangi Mbak Nah lekat-lekat, seolah-olah melalui matanya dia ingin melarang mbak Nah pulang kampung)

Mbak Nah : (makin sesenggukan) Iya nanti kalo Alya udah SD mbak mau tinggal disini lagi sama Neli, trus nanti mbak sering-sering telpon Alya dan nengokin Alya. Alya sing pinter ya , cepet gede dan sayang ama mama papa.(sambil nubruk , memeluk dan menciumi wajah Alya).

Mama gak mampu berkata -kata lagi dan ikutan banjir air mata dan meluk Nah dan Alya

Tiba-tiba Alya berkata : Salam ya mbak Buat Neli......(ya Allah ..betapa sayangnya Alya dengan Neli...), nanti Neli suruh kirim salam buat Aku ya Mbak.......(Aduh....si Nah sampai terduduk ndeprok dilantai saking gak bisa nahan emosi.....)

Mama : Sudah Nah..jangan begitu..nanti Alya makin sedih, kasihan Alya. Kakak ...sekarang mbak udah mau pergi..kakak cium mbak Nah ya.

Dengan spontan Alya mencium pipi kanan dan kiri Nah dan Nyium dahi Nah serta menepuk-nepuk punggung Mbak Nah...(seperti ritual kami-Alya,Mama& Papa dalam menyatakan rasa sayang).

Saat itu Alya masih ber"say good bye" dengan riangnya pada saat Mbak Nah mulai meninggalkan rumah kami.....karena mungkin dia belum mengerti, entahlah esok hari pada saat dia merindukan mbak Nahnya.

Kalau lah ada sumur diladang, bolehlah kita menumpang mandi

Kalau lah ada umur panjang, Mbak Nah semoga kita bisa segera berjumpa lagi

Tulisan ini kudokumentasikan di blog, sebagai rasa terimakasih kami buat MBak Nah atas pengabdiannya dan kasih sayangnya dan dengan harapan akan menjadi kenangan yang indah bagi keluarga kami dan juga Alya bahwa Mbak Nah pernah ada dalam kehidupan kami dan selanjutnya menjadi saudara kami. Kelak apabila Alya sudah besar nanti tetap bisa menjalin silaturahmi dengan mbak Nah dan Neli. Mudah-mudahan jalinan tali silaturahmi dengan mba Nah dan keturunannya tidak akan ada putusnya. Amin. Kami (Alya, Mama, Papa, Om Davit, Mbah Uti & Mbah Kung, Kakek-Nenek, Mbah Uti Depok dan juga Tante Hesti) sangat menyayangi Mbak Nah dan akan merindukan Mbak Nah. Selain itu sohib Alya (Ai, Firly dan Bela serta mamanya - Bu Titi & Bu Yanti) juga sangat kehilangan mbak Nah. Mereka berharap penggantinya mbak Nah akan sebaik Mbak Nah, dan menyayangi Alya dan sohib-sohib Alya dengan setulus hati. Amin

Sampai Jumpa Mbak Nah...We will miss U

9 comments:

Greiche Gege said...

Whuaaaa Ky...
haru biru deh aku..
jadi pengen ikutan nangis deh..
snyesek banget rasanya..

Mudah2an dikasih umur panjang dan bisa ketemu lagi nantinya yah Ky?

Nia said...

Sama kyk Gege mbak, jd terharu pas baca. Salut ama mbak Nah yg udah mengasuh Alya selama bertahun2 dgn baik.

Anonymous said...

@Gege :
Hu...hu...aku nulisnya sambil nangis juga, sampe bosku bingung ngapain aku nangis. Sedih banget..suka sedih sendiri kalo liat Alya jadi inget Mbak Nah. Tks doanya.

@Nia :
Aku masih berkaca-kaca kalo inget mbak Nah...susah cari pengasuh setulus dia. Tks Nia

Vina said...

Waah sedih ya Ky, asisten yang udah lama ikut ngerawat anak2 kita akhirnya pulang, AKu jg bakal ditinggal nih sama Si Teteh, tgk 25 maret ini. Sedih juga, lantaran doi udah ikut ngerawat Alif & Mila, dari alif 8bln sampe skrg udah 5 taun.. Hiks, semoga dibalas Allah dengan segala kebaikan dunia&akhirat yaah.. Mdh2an dpt yg baru lagi&sama baiknya ya Ky.

Anonymous said...

@ Vina :
Amin - mudah mudahan ya. Ya ampyun..aku aja yang baru 3 th aja ud kehilangan banget..apalagi ud 5 th..mereka orang-orang yang baik dan tulus ya Vin.

Anonymous said...

Mba aku ikut merinding juga baca ini....
pasti alya nanti ikut kehilangan juga..smoga ngga sampai sakit karena kangen sama mba nah nya mba....
susah banget ngadapin hari2 tanpa orang yang biasa sama kita dan suudah kita sayangi..
Nuke-mamanayla

Anonymous said...

@Nuke : Iya Ke..suka trenyuh aja dan ingat semua kebaikan Mbak Nah selama ini.

Farish & Keisha's Mom said...

Hiks..hiks..hiks...jadi berkaca-kaca nih,sedih banget yah....kehilangan orang yg udah seperti keluarga sendiri....apalagi sampe sayang sama anak kita seperti ke anaknya sendiri...

Anonymous said...

Mbak Nah, barakallahu...
semoga apa yg dia telah lakukan akan sangat bermanfaat untuk hidup Alya, Neli dan dia sendiri...
saya belom pernah sedalem gini punya assten, krn kebanyakan anak ta pegang sendiri, jadi sangat...sangat takjub, ada org yg sabar spt itu pdhl alya hanya asuhannya, bukan ia kandung,...

bisa spt itu mom?
seperti yg mbak nah lakukan?
saya yakin bisa!!!!

-rien-
http://rhandry.blogspot.com