Itulah keuntungan anak ke-2, tinggal niru kakaknya. Saya ingat sekali, sewaktu Alya umur 1 - 20 bulan hati saya kebat kebit, karena kosa kata alya menurut saya kurang. Hampir saja saya periksakan ke klinik tumbuh kembang anak. Baru pada saat menjelang usianya 2 th, alya lancar ngomong dengan sendirinya....dalam bentuk kalimat lengkap.
Kebalikan dg Asha, belum genap setahun pun sudah banyak kosa katanya. Apalagi saat ini, setelah lancar berjalan, Asha terlihat getol sekali berbicara. Asha rajin meniru omongan orang.
Cheryl anak tetangga saya suka berteriak "papi, mami" saat memanggil bapak ibunya. Tak lupa Asha juga memanggil " papi" saat bapaknya cheryl sedang ada didepan pagar rumahnya.....hehehhehe.
Bahkan sekarang pun sudah mengerti pembicaraan, bukan perintah lagi.
"Al..mama mau kepasar, alya mau dibeliin buah apa?
" Jambu mam...." sahut Alya
"Mau pisang juga gak? pisang tanduk buat dikolak? " , tanya saya lagi
" Oh iya mau deh...buat pisang goreng aja mam", jawab Alya
"Kalo Asha mau apa? mau pisang juga gak? tanya saya iseng ....dan gak berharap Asha mengerti harus menjawab apa?
"Jewuuuuuk" hah ..kontan saya kaget, diluar dugaan saya kl asha akan ngerti bahwa topic pembicaraan saya adalah tentang buah buahan .
Saat ini Asha sedang menjadi plagiator ulung, kosa katanya yang sangat banyak, semua kata kata yang kita keluarkan langsung ditiru oleh Asha. Semua gerak gerik kakaknya ditiru oleh Asha.
Iya secara jaman Alya dulu setiap hari saya tinggal kerja dari pagi sampai malam, Alya hanya berdua saja sama pengasuhnya, bapaknya saat alya usia 1 - 2 tahun bertugas di Medan. Sedangkan Asha lebih beruntung selain Alya sebagai role modelnya Asha, ada bapak ibunya, ada mbak nah, ada mbak dasri (adek mbak nah) , ada mbak PRT, ada teh mimi koki masak, adak mang ni - tukang ojek yang antar jemput catering.
Psstttt yang lebih lucu lagi tiap ada ibu ibu yang lewat, asha suka menyapa, " Buuuuuuuuu". Ha..ha..haha. asha..you're so sweet.