Thursday, February 17, 2011

Balada anak tukang catering

Hampir sepanjang minggu sang ibu sibuk berkutat didua tempat yang berbeda , antara di salah satu gedung perkantoran di bilangan cilandak dan malam hari dan weekend berkutat didapur dan sering pula berkeliaran disekitaran pasar dikota Bogor serta mulutnya tak henti henetinya sibuk memberi instruksi ke beberapa anak buahnya laksana komandan Batalyon, sedangkan sang Ayah sedang berjuang meniti karir nun jauh di kota kecil yg beraroma batik dan berjarak hampir 400 Km dari mereka.

Mereka si anak anak berusia hampir 8 tahun dan 3 tahun yang selama ini mencoba memahami kondisi orangtua mereka. Sang ibu sempat merasa takut sang anak merasa terpinggirkan oleh keadaan yang memaksa ini. Dimana disaat saat weekend anak anak lain mendapat jatah bersenang senang dengan berjalan jalan ke mal atau ketempat rekreasi. Sang anak anak burung itu belum tentu menyecap hal yang sama dengan anak anak lain.

Dipagi hari weekend, kadangkala mereka belum mandi dan sekaligus belum sarapan sedikitpun harus melewati pemandangan pagi yang sungguh amat sibuk dan panik. Sang ibu dengan berbagai instruksinya dan para pegawai tergopoh gopoh mengikuti instruksi. Dan kadangkala mereka pun kebagian peran kecil seperti , sang adik yang mampu membantu dengan meletakkan buah jeruk di pojok box carton bersebelahan dengan nasi , kadangkala sang kakak membantu memotong daun srawung dengan menggunakan gunting, kadangkala membantu membalik plastik tahan panas dan memasukkan sayuran dan kadang juga mengisi box dengan ayam bakar. Tentunya dengan wanti wanti dari sang ibu " kalau capek bilang ya, gak usah diterusin ya sayang".

Mereka mengangguk riang dan kemudian tak berapa lama mereka sudah kembali bermain main diteras. Kadang melihat si mbaknya memotong atau mengukir garnish berupa wortel dan loba, dan sesekali mereka turut menancapkan beberapa hiasan garnishh ke Tumpeng.

Direlung sudut sang ibu, terguguk haru. Merasa bersalah, anaknya yg belum genap 5 tahun harus turut membantu sang ibu mengais rezeki dihari libur mereka.

Tapi ternyata semua itu tidak mengurangi keriangan mereka , sambil menunggu pesanan siap diantar, kadangkala sang kakak sudah mampu memandikan adeknya dan sekaligus mendadaninya. Setelah mereka rapi, sambil menunggu mereka bermain main dijalan depan rumah sambil sibuk tertawa dan joget joget dan kadang bermain peran, tentunya dengan pengawasan minim dari kami.Jikalau pesanan ke arah puncak, sepulangnya sang ibu mengajak mereka berkuda di areal wisata gunung mas, kadangkala cukup menelusuk ke beberapa tempat dipuncak yg menyajikan ambience yang berbeda. Kadang cukup memarkirkan kendaraan di resto Cimory sambil menyeruput segelas Bluberry yoghurt shake dan bermain di Play groundnya sudah membuat mereka berlarian dan terdengar gelak tawa mereka.

Jikalau pesanan kearah parung, kami membelokkan kendaraan ke arah kaki gunung salak dan hiking kecil kecilan menyusuri sungai dan menemukan air terrjun curug nangka. Sepanjang menuju curug nangka kami berjalan kaki sesekali berhenti dikarerenakan sang ibu cukup payah dengan membawa calon bayi , berhenti sejenak di saung saung sepanjang curug, sambil melihat monyet monyet melompat dari satu dahan pinus ke dahan yang lain serta menikmati segarnya lereng gunung salak. Pernah pula kami membelok kearah sentul ke arah gunung pancar yang penuh pemandangan hutan pinus yang menawan. Dan kadang jikalau hari masih belum terlalu siang , kami arahkan mobil ke arah kawah ratu disekitaran cidahu.

Sepanjang jalan mereka sungguh riang dan menikmati seluruh acara antar tumpeng sekaligus piknik ini, kadang terbersit rasa khawatir mereka terlalu capek. Tapi justru karena sering tertempa kerasnya keadaan, membuat mereka malah menjadi mandiir , kuat dan tangguh menghadapi tantangan. Amien.

Sang ibu menarik napas lega, dengan segala keterbatasan yang ada, anak-anak mampu menikmati liburan ala kadarnya. Ternyata tak selamanya nasib anak tukang catering harus kehilangan masa kecilnya dan tidak bahagia. Semoga momen - momen ini kelak akan menjadi momen yg indah disaat mereka dewasa kelak.

Hanya sebaris doa ibu untuk putri -putri tercintanya:

"Ya Allah lindungilah putri - putriku ya Allah, bahagiakanlah mereka ya Allah disepanjang hidupnya ya Allah, Mudahkanlah Jalan hidupnya ya Allah, Jadikanlah mereka putri - putri yang sabar, kuat dan sholehah. Amien"

No comments: